A. Pengertian
Kepemimpinan adalah proses pengaruh
mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam suatu situasi tertentu
melalui proses komunikasi, yang terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu. John C. Maxwell mengatakan
bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapat pengikut.[1]
Pemimpin adalah inti dari manajemen, ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada
pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mempengaruhi pendirian/ pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang
pemimpin adalah seorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,
melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Dalam hal pengembangan kepemimpinan adalah usaha untuk
meningkatkan kemampuan kepemimpinan ketingkat yang lebih tinggi. Inti
kepemimpinan adalah pengaruh, yaitu kemampuan untuk mendapatkan pengikut dan
juga merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar orang lain itu mau
mengikuti dengan rela dan sadar, inilah yang perlu dikembangkan mulai dari
tingkat awal sampai ketingkat yang paling tinggi.
Joe Reynolds mengungkapkan terkait tentang
pengembangan kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang
positif, selalu berusaha untuk mewujudkan visi pribadi akan hasil terbaik
dengan bekerja sama saling menguntungkan dengan orang lain. Kepemimpinan yang
positif mencakup:[2]
1. Tindakan individu-individu yang
produktif dan bertanggung jawab oleh pemimpin maupun pengikutnya.
2. Kontribusi untuk diri sendiri, masyarakat,
organisasi, Negara, dan seluruh umat manusia.
3. Pemimpin dan pengikut melakukan apa yang mereka
ingin lakukan disamping menjadi apa yang mereka cita-citakan.
4. Resiko
dan pengorbanan.
B.
Tahapan
pengembangan kepemimpinan
Kemudian dalam pengembangan kepemimpinan terdapat
beberapa tahap/ tingkat kepemimpinan. John C. Maxwell (1995),
membagi tingkat kepemimpinan menjadi lima tingkat:[3]
1. Tingkat pertama : Kedudukan/ hak
Ini adalah tingkat kepemimpinan awal yang mendasar.
Satu-satunya pengaruh yang dimiliki adalah dibawa oleh jabatan. Orang yang
berada pada tingkat ini memasuki peta hak wilayah, protokol, tradisi,
organisasi, dan mungkin dia punya wewenang. Tatapi kepemimpinan yang
sesungguhnya lebih dari hanya memiliki wewenang. Kepemimpinan yang sesungguhnya
adalah menjadi orang yang diikuti orang lain dengan senang hati dan penuh
keyakinan
2. Tingkat kedua : Izin/
hubungan
1.
orang berada
pada tingkat izin/ hubungan ini akan memimpin dengansalinghubungan
2. kepemimpinan tumbuh subur dengan hubungan yang
berarti, bukan peraturan lebih banyak.
3. orang mengikuti karena mereka berkeinginan mengikuti.
4. orang akan mengikuti melampaui wewenang yang
dinyatakan.
5. tingkat ini memungkinkan pekerjaan bisa menyenangkan
3. Tingkat ketiga : Produksi/
hasil
1.
pada tingkat ini segala hal yang baik
mulai terjadi. Keuntungan meningkat, moral tinggi, kebutuhan terpenuhi, dan
tujuan direalisasi.
2. disinilah
sukses dirasakan oleh kebanyakan orang
3. memimpin
dan mempengaruhi orang lain menyenangkan
4. masalah terpecahkan dengan usaha minimum, karena
adanya momentum
5. orang mengikuti karena apa yang telah pemimpin lakukan
untuk organisasi.
4. Tingkat
keempat: Pengembangan manusia/ reproduksi
1.
pada tingkat ini pertumbuhan jangka
panjang terjadi
2. komitmen untuk mengembangkan pemimpin akan memastikan
pertumbuhan yang terus berlangsung bagi organisasi dan orang
3. tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah
mengembangkan orang lain untuk melakukan pekerjaan
4. orang mengikuti karena apa diri pemimpin dan apa yang
pemimpin lakukan bagi mereka.
5. Tingkat kelima : Kemampuan
menguasai pribadi/ rasa hormat
1.
pada tingkat ini
orang mengikuti karena siapa diri pemimpin dan apa yang pemimpin wakili
2. pada tingkat ini dicadangkan bagi pemimpin yang telah
melewatkan waktu bertahun-tahun menumbuhkan orang lain dan organisasi
3. hanya
sedikit yang berhasil ke tingkat ini.
C. Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri
Proses pengembangan kepemimpinan dalam diri
pemimpin itu sendiri adalah usaha untuk menemukan/ menjadi pemimpin yang
sejati. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari
proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang.
Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari
proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi
dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya
mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam
diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership
from the inside out ).
Dalam pengembangan kepemimpinan menuju kepemimpinan
yang baik dan positif setidaknya harus memiliki kualitas-kualitas
seperti; kematangan emosional, kompetensi teknik, pengabdian,
kematangan pertimbangan, empati, semangat, dan disipin. Selain itu
dalam usaha mengembangkan kepemimpinan dalam diri terdapat tujuh karakteristik
umum yang harus dimiliki yaitu: integritas, empati, pengertian,
keberanian, komitmen, keyakinan, dan komunikasi. Sifat-sifat tersebut meresap
keseluruh budaya pemimpin, atau organisasi.[4]
Kepemimpinan sesungguhnya
tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah
sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang
untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi
lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.
Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard; bahwa
kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang
dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin
sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan
hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan
tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi
pemimpin sejati.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan
kepemimpinan berkaitan dengan tujuh karakteristik yang telah dijelaskan, yakni[5]:
1. Integritas
Integritas
adalah perjuangan yang gigih untuk mencari apa yang benar, bukannya siapa yang
benar. Memiliki integritas berarti bersedia menerima tanggung jawab. Tanda dari
integritas adalah tingkah laku yang mengungkapkan hati nurani dan keyakinan.
Integritas kepemimpinan menuntut agar sang pemimpin mengatakan pada masyarakat
apa yang perlu didengarkan, meskipun mereka tidak ingin mendengarnya.
2. Empati/
kasih sayang
Kasih
sayang merupakan hasil dari keseimbangan yang produktif dan bertanggung jawab
antara individualisme dan kerjasama tim.
3. Pengertian/
pemahaman
Pemahaman
adalah kekuatan persepsi yang arif sehingga membuat seseorang mampu manggunakan
informasi secara efektif. Pemahaman mencakup mencegah kelangkaan informasi dan
juga kelebihan informasi. Pemahaman mencakup pengertian masa lalu, kesadaran
akan masa sekarang, dan visi tentang masa depan. Pemimpin harus mampu
mengintegrasikan masa sekarang dengan masa yang akan datang, kemudian
memproyeksikannya untuk membentuk masa yang akan datang.
4. Keberanian
Kararteristik
yang ke empat dari kepemimpinan adalah keberanian, yaitu keberanian untuk
menindak lanjuti keyakinan-keyakinan dengan keteguhan untuk menghadapi
tantangan yang terus menerus. Keberanian untuk berkorban dan mengambil resiko
serta tidak mementingkan diri sendiri. Keberanian juga merupakan mengatasi
berbagai kesulitan dengan gigih. Keberanian bukan berarti tiadanya ketakutan,
keberanian adalah mengakui adanya ketakutan akan tetapi menghadapi ketakutan
itu secara positif dan bertanggung jawab. Berani berarti mencari tantangan dan
mengatasinya.
5. Komitmen
Seorang yang
memiliki komitmen itu lebih kuat dibandingkan banyak orang yang hanya memiliki
minat. Tingkat komitmen merupakan kunci yang sangat menentukan dalam mencapai
keberhasilan. Seorang pemimpin harus memiliki komitmen dan menciptakan komitmen
pada diri orang lain dengan persetujuan, bukan paksaan.
6. Keyakinan
Keyakinan merupakan ketergantungan yang kuat pada
nilai-nilai, kepercayaan, dan kompetensi diri sendiri maupun orang lain.
Keyakinan memang termasuk keberanian, tatapi keyakinan juga merupakan
kelanjutan dari keberanian. Pemimpin yang baik mengerti bahwa keyakinan yang
diperlihatkan dengan tindakan dapat memberi inspirasi. Keyakinan datang dari
perjuangan-perjuangan menghadapi tantangan-tantangan yang kemudian dapat
diatasinya. Yang terpenting adalah tekad yang kuat dan akan melahirkan
keyakinan yang tinggi.
7. Komunikasi
Keyakinan membentuk pandangan yang kuat, dan kemampuan
berkomunikasi seorang pemimpin terkait dengan pandangan-pandangannya.
Sebagaimana dalam kompetensi tidak efektif tanpa nurani, demikian juga tidak
efektif kata-kata tanpa perbuatan. Seorang pemimpin yang baik memimpin dengan
memberikan contoh, dan mendukung tingkah lakunya dengan persuasi verbal.
Komunikasi kepemimpinan terletak pada kekuatan persuasi yang dibarengi
otoritas. Segala macam bentuk komunikasi merupakan alat bagi pemimpin untuk
memberikan inspirasi pada orang lainuntuk meraih yang lebih tinggi dengan
harapan, hati, pikiran, dan tangan mereka.
Kemudian ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan
kepemimpinan di dalam diri pemimpin :
1. menentukan
prioriotas
Yakni mendahulukan kepentingan orang lain dari pada
dirinya pribadi, dengan mempertimbangkan banyaknya kemaslahatan yang banyak
yang ada didalamnya. Menentukan dan mendahulukan sesuatu hal yang lebih penting
dan bersifat urgen bagi kepentingan bersama.
2. membina
integritas
Sebagaimana dijelaskan diatas, membina dan menumbuhkan
integritas yang ada dalam diri, dengan bersikap tegas dan penuh tanggung jawab
yang diaplikasikan dalam tingkah laku/ tindakan yang berdasarkan kesesuaian
dengan hati nurani dengan penuh keyakinan dan wibawa.
3. menciptakan
perubahan positif
Yang harus diperhatikan juga dalam pengembangan
kepemimpinan adalah bagaimana caranya seorang pemimpin dapat menciptakan
perubahan yang positif, menjadikan suasana kondusif yang menghasilkan perubahan
yang lebih baik dan penuh dengan atmosfir optimis dalam melangkah dan menatap
masa depan.
4. mengatasi
pemecahan masalah
Seorang pemimpin juga harus peka dan tanggap terhadap
masalah yang ada, dan dituntut untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh
karenanya seorang pemimpin harus memiliki skill/ ketrampilan dalam problem
solving atau dalam mengambil keputusan untuk memecahkan/ mengambil jalan keluar
terhadap suatu masalah yang ada.
5. memupuk
sikap positif
Selain tanggap terhadap masalah yang ada, seorang
pemimpin juga dituntut untuk dapat memupuk dan membangun sikap positif yang
dimulai dari dalam diri pemimpin itu sendiri dan dari sanalah maka akan timbul
aura positif yang akan membawa disekitar/sekelilingnya terbawa menjadi positif
pula. Yang akan menciptakan suasana yang penuh dengan semangat yang luar biasa,
dan hubungan yang sangat baik antara pemimpin dengan bawahannya.
6. mengembangkan
manusia
mengembangkan manusia yang dimaksud disini adalah
mengembangkan potensi yang ada dalam diri dan sumber daya manusia agar
mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki.
7. memperluas
wawasan
memperluas wawasan ini merupakan salah satu faktor yang
terpenting dalam mengembangkan kepemimpinan, dengan wawasan inilah yang
menjadikan seorang pemimpin memiliki kewibawaan dan kharismatik yang tinggi.
Dan upaya meningkatkan intelegensi seorang pemimipin tersebut.
8. membina
disiplin pribadi
membina disiplin ini juga merupakan faktor yang paling
penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang baik dan teratur. Dengan disiplin
ini maka suatu organisasi atau lembaga kepemimpinan akan terorganisir dengan
baik dan teratur. Dan itu dimulai dari dalam diri seorang pemimpin terlebih
dahulu. Yang kemudian akan mempengaruhi suasanya disekitarnya.
9. melaksanakan
pengembangan staf.
Salah satu upaya
pengembangan kepemimpinan juga yakni melaksanakan pengembangan staf, yaitu
mengelola sumber daya manusia yang tidak hanya ditinjau dari segi kuantitas
akan tetapi juga dari segi kualitas yang memadai. Dari kualitas maka akan
tercipta suatu kerja sama yang terjalin dengan baik.[6]