Minggu, 13 Januari 2013

Pengembangan Kepemimpinan Dalam Diri Sendiri



A.    Pengertian
Kepemimpinan adalah proses pengaruh mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam suatu situasi tertentu melalui proses komunikasi, yang terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentuJohn C. Maxwell mengatakan bahwa inti kepemimpinan adalah mempengaruhi atau mendapat pengikut.[1] Pemimpin adalah inti dari manajemen, ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/ pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Dalam hal pengembangan kepemimpinan adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan ketingkat yang lebih tinggi. Inti kepemimpinan adalah pengaruh, yaitu kemampuan untuk mendapatkan pengikut dan juga merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar orang lain itu mau mengikuti dengan rela dan sadar, inilah yang perlu dikembangkan mulai dari tingkat awal sampai ketingkat yang paling tinggi.
Joe Reynolds mengungkapkan terkait tentang pengembangan kepemimpinan yaitu kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang positif, selalu berusaha untuk mewujudkan visi pribadi akan hasil terbaik dengan bekerja sama saling menguntungkan dengan orang lain. Kepemimpinan yang positif mencakup:[2]
1. Tindakan individu-individu yang produktif dan bertanggung jawab oleh pemimpin maupun pengikutnya.
2.      Kontribusi untuk diri sendiri, masyarakat, organisasi, Negara, dan seluruh umat manusia.
3.      Pemimpin dan pengikut melakukan apa yang mereka ingin lakukan disamping menjadi apa yang mereka cita-citakan.
4.      Resiko dan pengorbanan.

B.     Tahapan pengembangan kepemimpinan
Kemudian dalam pengembangan kepemimpinan terdapat beberapa tahap/ tingkat kepemimpinan. John C. Maxwell (1995), membagi tingkat kepemimpinan menjadi lima tingkat:[3]
1.      Tingkat pertama : Kedudukan/ hak
Ini adalah tingkat kepemimpinan awal yang mendasar. Satu-satunya pengaruh yang dimiliki adalah dibawa oleh jabatan. Orang yang berada pada tingkat ini memasuki peta hak wilayah, protokol, tradisi, organisasi, dan mungkin dia punya wewenang. Tatapi kepemimpinan yang sesungguhnya lebih dari hanya memiliki wewenang. Kepemimpinan yang sesungguhnya adalah menjadi orang yang diikuti orang lain dengan senang hati dan penuh keyakinan
2.      Tingkat kedua : Izin/ hubungan
1.      orang berada pada tingkat izin/ hubungan ini akan memimpin dengansalinghubungan
2.      kepemimpinan tumbuh subur dengan hubungan yang berarti, bukan peraturan lebih banyak.
3.      orang mengikuti karena mereka berkeinginan mengikuti.
4.      orang akan mengikuti melampaui wewenang yang dinyatakan.
5.      tingkat ini memungkinkan pekerjaan bisa menyenangkan
3.      Tingkat ketiga : Produksi/ hasil
1.      pada tingkat ini segala hal yang baik mulai terjadi. Keuntungan meningkat, moral tinggi, kebutuhan terpenuhi, dan tujuan direalisasi.
2.      disinilah sukses dirasakan oleh kebanyakan orang
3.      memimpin dan mempengaruhi orang lain menyenangkan
4.      masalah terpecahkan dengan usaha minimum, karena adanya momentum
5.      orang mengikuti karena apa yang telah pemimpin lakukan untuk organisasi.
4.      Tingkat keempat: Pengembangan manusia/ reproduksi
1.      pada tingkat ini pertumbuhan jangka panjang terjadi
2.      komitmen untuk mengembangkan pemimpin akan memastikan pertumbuhan yang terus berlangsung bagi organisasi dan orang
3.      tanggung jawab utama seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk melakukan pekerjaan
4.      orang mengikuti karena apa diri pemimpin dan apa yang pemimpin lakukan bagi mereka.
5.      Tingkat kelima : Kemampuan menguasai pribadi/ rasa hormat
1.      pada tingkat ini orang mengikuti karena siapa diri pemimpin dan apa yang pemimpin wakili
2.      pada tingkat ini dicadangkan bagi pemimpin yang telah melewatkan waktu bertahun-tahun menumbuhkan orang lain dan organisasi
3.      hanya sedikit yang berhasil ke tingkat ini.
C.     Mengembangkan Kepemimpinan Dalam Diri
Proses pengembangan kepemimpinan dalam diri pemimpin itu sendiri adalah usaha untuk menemukan/ menjadi pemimpin yang sejati. Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out ).
Dalam pengembangan kepemimpinan menuju kepemimpinan yang baik dan positif setidaknya harus memiliki kualitas-kualitas seperti; kematangan emosional, kompetensi teknik, pengabdian, kematangan pertimbangan, empati, semangat, dan disipin. Selain itu dalam usaha mengembangkan kepemimpinan dalam diri terdapat tujuh karakteristik umum yang harus dimiliki yaitu: integritas, empati, pengertian, keberanian, komitmen, keyakinan, dan komunikasi. Sifat-sifat tersebut meresap keseluruh budaya pemimpin, atau organisasi.[4]
Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard; bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala – galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan kepemimpinan berkaitan dengan tujuh karakteristik yang telah dijelaskan, yakni[5]:
1.       Integritas
Integritas adalah perjuangan yang gigih untuk mencari apa yang benar, bukannya siapa yang benar. Memiliki integritas berarti bersedia menerima tanggung jawab. Tanda dari integritas adalah tingkah laku yang mengungkapkan hati nurani dan keyakinan. Integritas kepemimpinan menuntut agar sang pemimpin mengatakan pada masyarakat apa yang perlu didengarkan, meskipun mereka tidak ingin mendengarnya.
2.       Empati/ kasih sayang
Kasih sayang merupakan hasil dari keseimbangan yang produktif dan bertanggung jawab antara individualisme dan kerjasama tim.
3.       Pengertian/ pemahaman
Pemahaman adalah kekuatan persepsi yang arif sehingga membuat seseorang mampu manggunakan informasi secara efektif. Pemahaman mencakup mencegah kelangkaan informasi dan juga kelebihan informasi. Pemahaman mencakup pengertian masa lalu, kesadaran akan masa sekarang, dan visi tentang masa depan. Pemimpin harus mampu mengintegrasikan masa sekarang dengan masa yang akan datang, kemudian memproyeksikannya untuk membentuk masa yang akan datang.
4.       Keberanian
Kararteristik yang ke empat dari kepemimpinan adalah keberanian, yaitu keberanian untuk menindak lanjuti keyakinan-keyakinan dengan keteguhan untuk menghadapi tantangan yang terus menerus. Keberanian untuk berkorban dan mengambil resiko serta tidak mementingkan diri sendiri. Keberanian juga merupakan mengatasi berbagai kesulitan dengan gigih. Keberanian bukan berarti tiadanya ketakutan, keberanian adalah mengakui adanya ketakutan akan tetapi menghadapi ketakutan itu secara positif dan bertanggung jawab. Berani berarti mencari tantangan dan mengatasinya.
5.       Komitmen
Seorang yang memiliki komitmen itu lebih kuat dibandingkan banyak orang yang hanya memiliki minat. Tingkat komitmen merupakan kunci yang sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan. Seorang pemimpin harus memiliki komitmen dan menciptakan komitmen pada diri orang lain dengan persetujuan, bukan paksaan.
6.       Keyakinan
Keyakinan merupakan ketergantungan yang kuat pada nilai-nilai, kepercayaan, dan kompetensi diri sendiri maupun orang lain. Keyakinan memang termasuk keberanian, tatapi keyakinan juga merupakan kelanjutan dari keberanian. Pemimpin yang baik mengerti bahwa keyakinan yang diperlihatkan dengan tindakan dapat memberi inspirasi. Keyakinan datang dari perjuangan-perjuangan menghadapi tantangan-tantangan yang kemudian dapat diatasinya. Yang terpenting adalah tekad yang kuat dan akan melahirkan keyakinan yang tinggi.
7.       Komunikasi
Keyakinan membentuk pandangan yang kuat, dan kemampuan berkomunikasi seorang pemimpin terkait dengan pandangan-pandangannya. Sebagaimana dalam kompetensi tidak efektif tanpa nurani, demikian juga tidak efektif kata-kata tanpa perbuatan. Seorang pemimpin yang baik memimpin dengan memberikan contoh, dan mendukung tingkah lakunya dengan persuasi verbal. Komunikasi kepemimpinan terletak pada kekuatan persuasi yang dibarengi otoritas. Segala macam bentuk komunikasi merupakan alat bagi pemimpin untuk memberikan inspirasi pada orang lainuntuk meraih yang lebih tinggi dengan harapan, hati, pikiran, dan tangan mereka.
Kemudian ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam mengembangkan kepemimpinan di dalam diri pemimpin :
1.       menentukan prioriotas
Yakni mendahulukan kepentingan orang lain dari pada dirinya pribadi, dengan mempertimbangkan banyaknya kemaslahatan yang banyak yang ada didalamnya. Menentukan dan mendahulukan sesuatu hal yang lebih penting dan bersifat urgen bagi kepentingan bersama.
2.       membina integritas
Sebagaimana dijelaskan diatas, membina dan menumbuhkan integritas yang ada dalam diri, dengan bersikap tegas dan penuh tanggung jawab yang diaplikasikan dalam tingkah laku/ tindakan yang berdasarkan kesesuaian dengan hati nurani dengan penuh keyakinan dan wibawa.
3.       menciptakan perubahan positif
Yang harus diperhatikan juga dalam pengembangan kepemimpinan adalah bagaimana caranya seorang pemimpin dapat menciptakan perubahan yang positif, menjadikan suasana kondusif yang menghasilkan perubahan yang lebih baik dan penuh dengan atmosfir optimis dalam melangkah dan menatap masa depan.
4.       mengatasi pemecahan masalah
Seorang pemimpin juga harus peka dan tanggap terhadap masalah yang ada, dan dituntut untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Oleh karenanya seorang pemimpin harus memiliki skill/ ketrampilan dalam problem solving atau dalam mengambil keputusan untuk memecahkan/ mengambil jalan keluar terhadap suatu masalah yang ada.
5.       memupuk sikap positif
Selain tanggap terhadap masalah yang ada, seorang pemimpin juga dituntut untuk dapat memupuk dan membangun sikap positif yang dimulai dari dalam diri pemimpin itu sendiri dan dari sanalah maka akan timbul aura positif yang akan membawa disekitar/sekelilingnya terbawa menjadi positif pula. Yang akan menciptakan suasana yang penuh dengan semangat yang luar biasa, dan hubungan yang sangat baik antara pemimpin dengan bawahannya.
6.       mengembangkan manusia
mengembangkan manusia yang dimaksud disini adalah mengembangkan potensi yang ada dalam diri dan sumber daya manusia agar mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki.
7.       memperluas wawasan
memperluas wawasan ini merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam mengembangkan kepemimpinan, dengan wawasan inilah yang menjadikan seorang pemimpin memiliki kewibawaan dan kharismatik yang tinggi. Dan upaya meningkatkan intelegensi seorang pemimipin tersebut.
8.       membina disiplin pribadi
membina disiplin ini juga merupakan faktor yang paling penting dalam mewujudkan kepemimpinan yang baik dan teratur. Dengan disiplin ini maka suatu organisasi atau lembaga kepemimpinan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Dan itu dimulai dari dalam diri seorang pemimpin terlebih dahulu. Yang kemudian akan mempengaruhi suasanya disekitarnya.
9.       melaksanakan pengembangan staf.
  Salah satu upaya pengembangan kepemimpinan juga yakni melaksanakan pengembangan staf, yaitu mengelola sumber daya manusia yang tidak hanya ditinjau dari segi kuantitas akan tetapi juga dari segi kualitas yang memadai. Dari kualitas maka akan tercipta suatu kerja sama yang terjalin dengan baik.[6]


[1] John Adair, Membina Calon Pemimpin, (Jakarta; Bumi Aksara,1993), hal. 3-4

[2] Joe Reynolds, Kepemimpinan Garis Terdepan,( Yogyakarta:Aditya Media, 1996) hal. 15
[3] Nur Munajat, Hand out 13 Leadership, hal.1-4

[5] Joe Reynolds, Kepemimpinan Garis...hal. 35-47

[6] Ibid, hal.50-71

Tidak ada komentar:

Posting Komentar