Sigmund
Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran
psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6
Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik
Ceko, ia
meninggal di London, Inggris. Freud adalah lulusan University of Vienna. Ia
menekuni dibanyak bidang diantaranya: Filsafat, Psikiatri, Psikologi,
Psikoterapi, dan Psikoanalisis.
Salah satu karya Sigmund Freud adalah buku
yang berjudul Three Essay on Sexuality, yang
di dalamnya membahas tentang seksualitas secara keseluruhan seperti definisi
seksual, penyimpangan seksual seperti homoseksual, lesbi, (Freud menyebutnya
dengan istilah invert) orang-orang
yang terangsang pada benda tak bergerak seperti celana dalam, atau bagian tubuh
yang tak semestinya seperti rambut, ketiak termasuk bau keringat dan sebagainya
(Freud menggolongkan jenis ini sebagai pervert)
seks oral dan anal, sadisme dan masokhisme, inses dan masih banyak lagi.[1]
Menurut
Teori Psikoanalitik Sigmund Freud,
kepribadian terdiri dari tiga elemen yaitu:
1. Id
adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek
kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif.
Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama
kepribadian.
2. Ego
adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan
realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan
dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi
ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
3. Komponen
terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek
kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang
kita peroleh dari kedua orang tua dan
masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat
penilaian.[2]
Teori Perkembangan Psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud
mengatakan bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan
perkembangan, begitu pula manusia juga mengalaminya. Freud mengatakan bahwa
seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa
pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikkan dan kebutuhan seksual.
[1] http://qzink666.wordpress.com/2009/10/22/teori-seksual-anak-anak-karya-sigmund-freud/, diakses
hari sabtu 05/11/2011, pukul: 20.42
[2] http://belajarpsikologi.com/struktur-kepribadian-id-ego-dan-superego-sigmund-freud/, diakses
hari sabtu 05/11/2011, pukul: 20.47
Keren juga yah,,,
BalasHapus