Jumat, 11 November 2011

Sigmund Freud

Sigmund Freud adalah seorang Austria keturunan Yahudi dan pendiri aliran psikoanalisis dalam psikologi. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, yang sekarang dikenal sebagai bagian dari Republik Ceko, ia meninggal di London, Inggris. Freud adalah lulusan University of Vienna. Ia menekuni dibanyak bidang diantaranya: Filsafat, Psikiatri, Psikologi, Psikoterapi, dan Psikoanalisis.
Salah satu karya Sigmund Freud adalah buku yang berjudul Three Essay on Sexuality, yang di dalamnya membahas tentang seksualitas secara keseluruhan seperti definisi seksual, penyimpangan seksual seperti homoseksual, lesbi, (Freud menyebutnya dengan istilah invert) orang-orang yang terangsang pada benda tak bergerak seperti celana dalam, atau bagian tubuh yang tak semestinya seperti rambut, ketiak termasuk bau keringat dan sebagainya (Freud menggolongkan jenis ini sebagai pervert) seks oral dan anal, sadisme dan masokhisme, inses dan masih banyak lagi.[1]
Menurut Teori Psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen yaitu:
1.      Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian.
2.      Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Fungsi ego baik di pikiran sadar, prasadar, dan tidak sadar.
3.      Komponen terakhir untuk mengembangkan kepribadian adalah superego. superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.[2]
Teori Perkembangan Psikoseksual yang dikemukakan oleh Freud mengatakan bahwa setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula manusia juga mengalaminya. Freud mengatakan bahwa seksualitas adalah faktor pendorong terkuat untuk melakukan sesuatu dan bahwa pada masa balita pun anak-anak mengalami ketertarikkan dan kebutuhan seksual.

1 komentar: